Mamak Cerewet



Waktu kecil aku memberi label pada mamakku "mamak cerewet" dan aku juga melihat mamak-mamak temanku juga remeng-remeng (cerewet-cerewet). Dalam hati aku bertanya,, apakah semua mamak-mamak itu remeng (cerewet) yaa,? Dan aku bertekad untuk tidak remeng pada waktu aku dewasa nanti.

Namun ternyata tak kusangka dan tak kuduga, bagai petir di derasnya hujan, anakku juga bertanya, "mama koq remeng kali? Marah-marah terus", katanya,,
Aku jadi teringat saat aku kecil kalau mamakku harus merawat aku dan 4 orang adikku. Belum lagi cari nafkah. (Karna bapakku agak gimana gituh), dan aku mendapatkan karma dari apa yang kukatakan pada mamakku dulu. 

Kini aku dikatain cerewet oleh anak-anakku. Memang karna lelahnya aku jadi marah-marah mengatur 3 jagoanku yang super duper lasak plus 1 putriku sicantik manis. Aku hanya bisa tersenyum mengingat semua kejadian yang kualami. Semoga aku bisa menahan marah-marah.

Gimana gak marah coba, "5 menit lagi mandi ya nak" panggilku,, sesudah 5 menit, "tunggu iklan katanya", selesai iklan, "tunggu iklan lagi", wah keluarlah suara pakai mik.
Hahahahahah
Ini Ceritaku. Mana ceritamu?

Sumber : 
FB Asinauli
www.facebook.com/asinauli

Komentar